Selasa, 11 Februari 2014

Sejarah Cokelat Ngepot

       Cokelat Ngepot (Cokelat Topeng Malangan) merupakan produk kreatif dan inovatif karya anak bangsa yang memadukan kelezatan cokelat dengan keunikan seni budaya Indonesia. Ide pembuatan Cokelat Ngepot bermula dari sebuah hasil penelitian ditahun 2010 oleh kelompok mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang mengkaji tentang eksistensi Topeng Malangan. Gambaran tentang keterbatasan akses Topeng Malangan dalam bersaing dengan kebudayaan lain di jaman globalisasi ini, membuat M.A Ishaq Fanani, Yordan Putra Angguna, Zihla Hasnatul Layli, Silvi Nur Fadhlillah dan Adrian Azaria Sugiarto terdorong untuk mengenalkan warisan budaya tersebut melalui media yang dapat menghasilkan profit pula. Cokelat dipilih sebagai media dalam mengenalkan Topeng Malangan karena, rasa manis dan tekstur lembut cokelat disukai oleh seluruh kalangan dan lapisan masyarakat, sehingga pangsa pasar yang dituju sangat luas. Cokelat juga mengandung berbagai macam zat yang sangat baik untuk kesehatan serta ketersediaan bahan dan harga cokelat yang terjangkau, mengingat Indonesia merupakan salah satu pengekspor biji kakao terbesar didunia.



Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Cokelat Ngepot
       Ide tersebut akhirnya dapat diwujudkan melalui dana hibah Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2010. Cokelat Ngepot merupakan brand yang dipilih karena mencerminkan Kota Malang yang khas dengan bahasa walikannya (membalik-balik kata). Ngepot sendiri berasal dari kata "topeng" yang dibalik. Bagi beberapa masyarakat menganggap brand tersebut sangatlah unik dan membuat penasaran, mengingat "ngepot" dalam makna sebenarnya adalah berbolok dengan tajam. Beberapa masyarakat hingga mengkaitkan makna kata "ngepot" tersebut dengan cokelat yang akan dikonsumsi.

       Cokelat Ngepot resmi diperkenalkan kepasaran umum pada tanggal 14 Februari 2010 yang bertepatan dengan hari valentine. Awal pemasaran Cokelat Ngepot terfokus pada lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Respon pasar yang sangat positif pada pemasaran pertama membuat Cokelat Ngepot semakin memperluas area pemasaran hingga ke seluruh kota Malang, yang difokuskan pada tempat-tempat pariwisata keluarga, seperti Jatim Park, Songgoriti, Sengkaling dan lain sebagainya.



Bazar Pertama Cokelat Ngepot
 
       Hingga pada tahun 2011, nama Cokelat Ngepot semakin dikenal masyarakat melalui publikasi beberapa media yang meliput dibeberapa kota di pulau Jawa. Melihat kemajuan usaha yang sangat cepat tersebut, Universitas Brawijaya memberikan dana hibah pengembangan usaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha tahun 2011. Cokelat Ngepot juga dipatenkan sebagai produk Universitas Brawijaya yang dinaungi oleh Inkubator Bisnis (Inbis) Universitas Brawijaya Malang. Cokelat Ngepot juga dinobatkan sebagai produk terkreatif mahasiswa Universitas Brawijaya.

       Pada pertengahan tahun 2011, Cokelat Ngepot masuk dalam nominasi produk kreatif dalam ajang "Youth Bussiness Competition" yang diselenggarakan oleh Sosro Joy Green Tea.Pada event tersebut, Cokelat Ngepot resmi menjadi brand ambasador Sosro Joy green Tea dengan bimbingan Pillar Bussiness accelerator selama 3 bulan.
Cokelat Ngepot dalam Youth Bussiness Competition Sosro Joy Green Tea
 
 Cokelat Ngepot di Burapha University Thailand

       Pada tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya, Cokelat Ngepot semakin melebarkan sayap dalam memasarkan Cokelat Ngepot. Hingga saat ini, Cokelat Ngepot telah memiliki beberapa reseller yang memasarkan Cokelat Ngepot dibeberapa kota di Indonesia. Cokelat Ngepot juga aktif bekerjasama dengan beberapa acara dan kegiatan baik dalam maupun luar negeri.


0 komentar:

Posting Komentar