Kamis, 24 November 2011

cinta dalam cokelat


COKELAT merupakan bahan makanan yang populer di seluruh dunia. Dapat dipastikan cokelat digemari oleh semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga lanjut usia. Eksotisme cokelat memang luar biasa. Bagi sebagian orang, terutama anak muda, cokelat merupakan simbol kasih sayang.

Beberapa penelitian menunjukkan, konsumsi cokelat memicu pelepasan hormon serotonin di otak. Hormon ini mampu memberikan perasaan senang dan mood yang baik. Itulah sebabnya di perasaan hari Valentine (14 Februari), cokelat merupakan hadiah yang paling banyak diberikan kepada orang-orang terkasih (pacar, suami-istri, atau anak dan orangtua).

Cokelat bukan hanya sedap untuk dikonsumsi, tetapi juga memiliki khasiat yang luar biasa. Dalam bahasa Latin, pohon cokelat disebut Theobroma cacao, yang berarti makanan dari Tuhan. Disebut demikian karena selain rasanya enak, cokelat dipercaya dapat memperpanjang usia. Cokelat jugs diklaim dapat mencegah berbagai penyakit jantung clan aneka kanker. Benarkah cokelat mempunyai khasiat sedahsyat itu?

RAMUAN SUKU INDIAN
Tanaman kakao telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai salah satu ramuan yang berkhasiat bagi kesehatan. Penggunaan kakao secara tradisional dipopulerkan oleh suku Olmec, Maya, dan Aztec, yaitu suku-suku Indian kuno. Penggunaannya dalam dunia ramuan dapat sebagai bahan tunggal atau campuran dalam ramuan lain.

Pada akhir abad ke-16, beberapa tabib telah menggunakan kakao sebagai obat penyembuh demam, meruclakan keletihan, dan jugs untuk menyadarkan orang pingsan. Hingga pertengahan abad ke-20 telah ditemukan lebih dari 100 manuskrip berisi resep-resep kuno yang merekomendasikan kakao sebagai bahan penyembuh.

Pada masa kini, kakao lebih dikenal sebagai bahan dasar pembuat cokelat. Dewasa ini produk olahan cokelat sangatlah beragam, mulai dari cokelat asli, cokelat susu, cokelat wafer, dan lain sebagainya.

Konsumsi cokelat yang sangat tinggi sering dituding merugikan kesehatan. Hal ini disebabkan tingginya lemak dalam cokelat. Dunia kesehatan pun mengakui, sebenarnya masih banyak pangan lain yang lebih menyehatkan daripada produk olahan cokelat. Namun, mengapa popularitas cokelat tidak pernah pudar? Ada apa di dalam cokelat?

ZAT GIZI LENGKAP
Cokelat adalah produk turunan dari tanaman kakao yang aslinya berasal dari Amerika Tengah. Bagian tanaman yang diambil untuk memproduksi cokelat adalah biji yang terdapat di dalam buah kakao. Satu buah kakao mengandung 30 hingga 40 biji.

Biji cokelat yang telah dipanen kemudian difermentasi, dikeringkan, dipanggang, dan dipres untuk diambil minyaknya. Fermentasi merupakan perlakuan yang berpengaruh terhadap aroma khas cokelat.

Komponen utama yang berperan dalam pembentukan aroma adalah tanin. Minyak cokelat juga terkenal dengan istilah cocoa butter. Ampas minyak cokelat yang berbentuk pasta kemudian didinginkan, digiling, clan diayak hingga diperoleh bubuk cokelat atau cocoa powder. Bubuk cokelat masih mengandung zat gizi cukup lengkap, terutama karbohidrat, protein, serat, dan beberapa mineral.

Bubuk cokelat juga masih mengandung lemak dalam jumlah kecil. Komponen minor lain dalam bubuk cokelat adalah teobromin, kafein, polifenol, clan air. Bubuk cokelat kemudian dijadikan bahan baku dalam pembuatan cokelat komersial, yaitu sebagai pembentuk adonan. Agar rasa dan aromanya lebih baik, ke dalam bubuk cokelat ditambahkan cocoa butter. Kandungan cocoa butter dalam produk cokelat berkorelasi positif dengan mutu produk dan tentu saja dengan harganya.

TIMBULKAN EFORIA, PERBAIKI MOOD
Cokelat mengandung zat stimulan, yaitu sedikit kafein dan teobromina, keduanya tergolong famili methylxantine. Setiap satu ons cokelat susu mengandung kafein yang sama dengan
satu cangkir kopi yang sudah dikurangi kadar kafeinnya. Dapat disimpulkan bahwa kadar kafein cokelat sangat kecil, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak sekalipun. Sementara efek teobromina terhadap jantung tidaklah sekuat kafein, sehingga orang yang sakit jantung pun masih boleh menikmati lezatnya cokelat.

Produk olahan cokelat mengandung stimulan feniletilamin yang memiliki efek antidepresan, sama seperti yang dimiliki oleh amfetamin. Zat tersebut mengandung komponen farmakologi n-asetiletanolamin, yang terkait dengan cannabis atau marijuana, yang mampu memicu keluarnya anandamid, suatu opiat endogen yang berkhasiat menimbulkan eforia.

Itulah sebabnya, cokelat dapat memperbaiki suasana hati orang yang mengonsumsinya. Hal itulah yang menyebabkan makanan olahan cokelat, sering disebut sebagai makanan kasih sayang, yaitu makanan yang mampu membuat orang menjadi senang dan bahagia.
Sumber: http://kesehatan.kompas.com oleh Prof. DR. Made Astawan

Rabu, 16 November 2011

Suport in E-Phoria

Ephoria merupakan acara yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa menejemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya. Acara ini merupakan acara untuk memperingati ulang tahun FEB yang ke-50. Acara ini merupakan lomba homeband antar fakultas universitas brawijaya dengan menghadirkan bintang tamu Hoody Woody Freaki, CCC dan The Cigarrete.

supported in Le Goub

ini merupakan acara launching album homeband fisip UB sekaligus ulang tahun Le goub ke 2. Acara ini menampilkan band-band fisip dengan lagu ciptaannya dan mendatangkan Sheila on 7 sebagai bintang tamu.

Minggu, 13 November 2011

Jenis-jenis cokelat



Sahabat ngepot..Ternyata banyak jenis coklat yang tersedia di pasaran  loh. Ada yang harganya mahal, ada pula yang harganya murah. Tapi apa saja perbedaannya? Let.s check it out! 
Dark Chocolate
Dark Chocolate memiliki kandungan biji coklat (kakao) yang paling tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao. Dark chocolate memiliki kandungan kakao atau biji coklat terbanyak, tanpa banyak gula dan tanpa lemak jenuh atau minyak sayur terhidrogenasi (HVO).
Berdasarkan  penelitian ,  kadar antioksidan per 40 gram (1.4 ons) coklat gelap (mengandung 60% -63% kakao) dan bubuk kakao vs jus buah super. Jus buah termasuk Acai, blueberry, cranberry, dan jus delima dengan komposisi 100%. Aktivitas antioksidan total coklat gelap per porsi secara signifikan lebih tinggi daripada jus buah super kecuali untuk jus buah delima. Ukuran melayani khas untuk jus buah satu cangkir. Kandungan polifenol total per porsi tertinggi untuk coklat gelap di sekitar 1.000 miligram per porsi. Ini jauh lebih tinggi daripada jus buah kecuali jus buah delima.
Dark chocolate juga memiliki kandungan flavonol total per porsi di lebih dari 500 miligram, diikuti oleh minuman kakao sekitar 400. Semua jus buah super memiliki kurang dari 200 miligram per porsi dari jenis antioksidan ini. Para peneliti mengatakan hal ini penting untuk dicatat bahwa serbuk kakao, minuman coklat, dan dark chocolate  yang digunakan dalam penelitian ini mengandung kakao alam atau non-alkalized. Alkalisasi adalah proses yang digunakan untuk melembutkan rasa coklat, tetapi juga menghancurkan senyawa polifenol.
Sebagian besar cokelat panas campuran  mengandung kakao alkalized, sehingga hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung antioksidan.
White Chocolate
White chocolate hanya memiliki 33% kandungan coklat atau kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Tidak mengandung massa kakao, flavor dihasilkan dari lemak kakao. Selain dikonsumsi langsung juga digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili. Ia tak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak dengan hati-hati. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan efek negatif, seperti kerusakan gigi dan penyakit diabetes.
Milk Chocolate atau Coklat Susu
Milk chocolate, berkadar 50% cokelat murni yang ditambah gula dan susu serta vanili. Inilah cokelat yang paling digemari khususnya oleh anak-anak. White chocolate, yang berkualitas tinggi mengandung 35% cokelat murni, gula, susu, dan vanili, karena itu warnanya putih. Namun umumnya kadar gulanya terlalu tinggi sehingga berefek negatif seperti merusak gigi dan meningkatkan kadar gula darah penderita diabetes).